Penyuluh Agama Katolik Tekankan untuk Mewujudkan Moderasi Beragama
Asahan (Humas BimKat). Penyuluh Agama Katolik Kantor Kementerian Agama Kab. Asahan, Alb Irawan Dwiatmaja memberikan penyuluhan kepada Remaja...
Loading...
Asahan (Penyuluh Katolik).
Penyuluh Agama Katolik Kantor Kementerian Agama Kab. Asahan, Alb Irawan
Dwiatmaja, M.Fil. melakukan penyuluhan kepada kelompok binaan yaitu Bina Iman
Remaja Katolik UPTD SMP Negeri 2 Pulau Rakyat Desa Padang Mahondang di halaman
pada Kamis, 30 Januari 2025.
Tema penyuluhan yaitu Spiritualitas
Katolik adalah Spiritulitas yang Otentik. “Tahukah kalian bahwa spiritualitas
Katolik adalah spiritualitas yang otentik? Tak ada kepalsuan di dalamnya?
Gereja Katolik kendati dikatakan otentik, tetap mau bersifat terbuka dan
menerima segala hal yang benar dan kudus dari agama lain (NA, 2)”, kata
penyuluh yang akrab di sapa Wawan.
Gereja Katolik dikatakan otentik karena
spiritualitas ini berasal dari Allah sendiri, yang dinamakan sebagai Gereja
Katolik dengan penerus pertama adalah rasul Petrus (LG, 8). Setiap orang
Katolik dipanggil untuk dapat berbagi kasih terhadap sesama. Perintah ini turun
langsuns dari Allah melalui sabda yang menjadi manusia.
Sabda itu menuntun manusia
pada kekudusan sehingga kekudusan tidak melulu dikenakan pada kaum
biarawan-biarawati atau kaum klerus, melainkan seluruh umat Katolik. Allah
sendiri kudus. Oleh karena itu, manusia dipanggil untuk mau bersatu dan hidup
dalam kasih dengan mengarahkan atau menyerahkan hidupnya kepada Allah.
Pada akhir penyuluhan, Wawan menekankan, “Persatuan ini adalah kesempurnaan dari hidup kristiani yang dihasilkan dari penerapan pengajaran Tuhan di dalam kehidupan sehari-hari.” (AW)
Asahan (Humas BimKat). Penyuluh Agama Katolik Kantor Kementerian Agama Kab. Asahan, Alb Irawan Dwiatmaja memberikan penyuluhan kepada Remaja...
Asahan (Humas BimKat). Indulgensi pada tahun Yubelium 2025 merupakan manifestasi konkret dari belas kasih Allah, yang melampaui dan mengubah...
Asahan (Humas BimKat). Tahun Yubelium adalah tanda rekonsiliasi karena menetapkan “waktu yang baik” (2Kor 6: 2) untuk pertobatan. Kita menem...