Loading...

  • Sabtu, 26 April 2025

Bimas Katolik Kemenag Asahan Ikuti Perayaan Ekaristi (Misa) Rabu Abu

Penyelenggara menyampaikan sambutan

Asahan (Humas BimKat). Dalam Gereja Katolik, Perayaan Ekaristi (Misa) Rabu Abu sebagai tanda memulai masa Prapaskah atau masa pantang dan puasa. Setelah merayakan Ekaristi dengan mengoleskan abu pada dahi, umat Katolik akan menjalani masa Prapaskah selama 40 hari. Masa Prapaskah merupakan masa retret agung bagi umat Katolik. Selama masa Prapaskah, umat Katolik diajak untuk mengisinya dengan doa, puasa, dan amal kasih.

 

Sebagai instansi yang membidangi urusan agama dan pendidikan Katolik di Kabupaten Asahan, Penyelenggara Bimbingan Masyarakat (Bimas) Katolik Kantor Kementerian Agama Kab. Asahan mengadakan Misa Rabu Abu bersama dengan siswa/i yang beragama Katolik di sekolah negeri yang tidak memiliki guru agama Katolik di Gereja Katolik St. Paulus Stasi Sungai Loba Desa Perbangunan Kec. Sei Kepayang pada Rabu, 05 Maret 2025. Perayaan Ekaristi (Misa) juga dihadiri umat yang berada di daerah tersebut. Turut hadir dalam Misa yaitu Penyuluh Agama Katolik ASN dan Non ASN.

 

Lusia Saragi, S.Ag. selaku Penyelenggara Bimas Katolik mengatakan, “Kami melakukan kegiatan ini sebagai salah satu program prioritas yang telah kami susun ketika rapat kerja. Alasan kami menjadikan ini program karena kami ingin menyentuh siswa/i yang beragama Katolik di sekolah negeri yang tidak memiliki guru agama Katolik. Saya ingin supaya iman mereka tetap 100% Katolik sekalipun diajar agama bukan Katolik.”

 

Misa Rabu Abu pada tahun ini difokuskan di daerah Kec. Sei Kepayang karena dari segi kuantitas, Kec. Sei Kepayang memiliki jumlah umat yang cukup banyak dan jumlah Gereja Katolik ada 3 dan jaraknya berdekatan. Bimas Katolik ingin hadir ke daerah-daerah yang jaraknya jauh dari pusat kabupaten dan memiliki kuantitas umat banyak. Bimas Katolik ingin melihat dan mendengar kebutuhan umat di daerah-daerah yang jaraknya jauh dari Kisaran.


“Selamat memasuki masa Prapaskah untuk kita semua. Semoga kita dapat menjalani masa puasa dan pantang ini dengan penuh makna. Saya kira kita sudah tahu aturan dalam menjalani masa puasa dan pantang. Selamat menjalani retret agung bagi kita. Tuhan memberkati kita semua,” jelas lusia ketika menutup sambutannya. (AW)

Tentang Penulis
Penulis di Kemenag Asahan Sejak 15 May 2024
Lihat Semua Post