Penyuluh Agama Katolik: Doa untuk Paus Fransiskus yang Wafat
Paus Fransiskus mendapat banyak julukan: Paus kaum miskin, Paus Pendamai, Paus Sederhana dan sebagainya. Julukan itu bukan tanpa sebab tetap...
Loading...
Asahan (Humas BimKat). Dalam
Gereja Katolik, Perayaan Ekaristi (Misa) Rabu Abu sebagai tanda memulai masa Prapaskah
atau masa pantang dan puasa. Setelah merayakan Ekaristi dengan mengoleskan abu
pada dahi, umat Katolik akan menjalani masa Prapaskah selama 40 hari. Masa
Prapaskah merupakan masa retret agung bagi umat Katolik. Selama masa Prapaskah,
umat Katolik diajak untuk mengisinya dengan doa, puasa, dan amal kasih.
Sebagai instansi yang membidangi urusan agama dan pendidikan Katolik di Kabupaten Asahan, Penyelenggara Bimbingan Masyarakat (Bimas) Katolik Kantor Kementerian Agama Kab. Asahan mengadakan Misa Rabu Abu bersama dengan siswa/i yang beragama Katolik di sekolah negeri yang tidak memiliki guru agama Katolik di Gereja Katolik St. Paulus Stasi Sungai Loba Desa Perbangunan Kec. Sei Kepayang pada Rabu, 05 Maret 2025. Perayaan Ekaristi (Misa) juga dihadiri umat yang berada di daerah tersebut. Turut hadir dalam Misa yaitu Penyuluh Agama Katolik ASN dan Non ASN.
Lusia Saragi, S.Ag. selaku
Penyelenggara Bimas Katolik mengatakan, “Kami melakukan kegiatan ini sebagai
salah satu program prioritas yang telah kami susun ketika rapat kerja. Alasan
kami menjadikan ini program karena kami ingin menyentuh siswa/i yang beragama
Katolik di sekolah negeri yang tidak memiliki guru agama Katolik. Saya ingin
supaya iman mereka tetap 100% Katolik sekalipun diajar agama bukan Katolik.”
Misa Rabu Abu pada tahun ini
difokuskan di daerah Kec. Sei Kepayang karena dari segi kuantitas, Kec. Sei
Kepayang memiliki jumlah umat yang cukup banyak dan jumlah Gereja Katolik ada 3
dan jaraknya berdekatan. Bimas Katolik ingin hadir ke daerah-daerah yang
jaraknya jauh dari pusat kabupaten dan memiliki kuantitas umat banyak. Bimas
Katolik ingin melihat dan mendengar kebutuhan umat di daerah-daerah yang
jaraknya jauh dari Kisaran.
“Selamat memasuki masa Prapaskah untuk kita semua. Semoga kita dapat menjalani masa puasa dan pantang ini dengan penuh makna. Saya kira kita sudah tahu aturan dalam menjalani masa puasa dan pantang. Selamat menjalani retret agung bagi kita. Tuhan memberkati kita semua,” jelas lusia ketika menutup sambutannya. (AW)
Paus Fransiskus mendapat banyak julukan: Paus kaum miskin, Paus Pendamai, Paus Sederhana dan sebagainya. Julukan itu bukan tanpa sebab tetap...
Kami sebagai perwakilan Gereja Katolik di pemerintah sangat mendukung program yang dicanangkan oleh bapak Menteri Agama. Gereja Katolik suda...
Masing-masing individu memiliki identitas yang membedakan dirinya dengan orang lain. Identitas ini mencakup pemahaman tentang aspek personal...