Penyuluh Agama Katolik Ajak Remaja Bervedosi kepada Bunda Maria
Dalam Gereja Katolik, bulan Mei merupakan bulan Maria. Selama bulan Mei, umat Katolik diajak berdevosi melalui bunda Maria. Bunda Maria adal...
Loading...
Asahan (Humas BimKat).
Senin, 21 April 2025, Paus Fransiskus wafat. Kematian Paus Fransiskus meninggalkan
duka yang mendalam untuk umat Katolik di seluruh dunia. Paus Fransiskus
memimpin Gereja Katolik selama 12 tahun sejak 13 Maret 2013. Paus Fransiskus
bukan saja pemimpin tertinggi Gereja Katolik tetapi juga kepala negara Vatikan
(Takhta Suci). Paus Fransiskus memimpin umat Katolik sekitar 1,4 milyar jiwa.
Penyuluh Agama Katolik Kantor
Kementerian Agama Kab. Asahan, Alb Irawan Dwiatmaja, M.Fil. bersama kelompok
binaan Remaja Katolik UPTD SMP Negeri 2 Pulau Rakyat di Desa Padang Mahondang pada
Jumat, 25 April 2025 melakukan ibadat untuk mendoakan kedamaian jiwa Paus
Fransiskus. “Kita berdoa, semoga Bapa Suci Paus Fransiskus berbahagia di surga
Bapa”, ucap Wawan.
Wawan mengatakan, “Kita
bersedih karena Bapa Suci kita sudah wafat. Dia merupakan tokoh kemanusiaan
yang memiliki peran penting bukan saja untuk Gereja Katolik tetapi juga untuk
dunia. Kita bisa lihat bagaimana tindakannya melewati batas-batas. Dia selalu
menyapa orang lemah, miskin, korban perang, pengungsi, disabilitas. Ketika
bertemu dengan kaum disabilitas, Paus Fransiskus tidak segan untuk memeluk
bahkan mencium mereka. Ia juga memberi teladan untuk hidup sederhana. Sebagai pemimpin
agama dan negara, suatu kali ia pernah diberi hadiah mobil Lamborgini yang
harganya sangat mahal mencapai triliunan tetapi ia menjualnya dan
menyumbangkannya untuk amal. Dan masih banyak lagi teladan kesederhanaan yang
ditunjukkan Bapa Suci Paus Fransiskus.”
Paus Fransiskus mendapat
banyak julukan: Paus kaum miskin, Paus Pendamai, Paus Sederhana dan sebagainya.
Julukan itu bukan tanpa sebab tetapi karena ide dan tindakannya anomali. Ia
memberi teladan yang menabrak ketetapan bahkan dan bahkan memberikan standar
baru bagaimana seorang pemimpin agama dan negara. Ia sadar bahwa menjadi paus
bukan ingin dilayani tetapi melayani siapa saja tanpa memandang latar belakang
suku, budaya, wilayah bahkan agama. Menjadi paus tidak menjadi penghalangnya
untuk dekat terhadap kaum miskin sesuai dengan kebiasaannya sejak dulu.
“Terimakasih Bapa Suci Paus Fransiskus mau berkunjung pada tahun lalu. Ini menjadi berkat yang tidak bisa dinilai. Di usia yang tidak lagi muda, engkau menyapa kami di Indonesia yang hanya 3,06% total populasi rakyat Indonesia. Kami ada di hatimu Bapa Suci. Kami yakin engkau mendapat tempat terbaik di surga Bapa. Requiscat in pace ad vitam aeternam Papa Francesco, Pope Francis, Paus Fransiskus,” kata Wawan dalam penutupan ibadat. (AW)
Dalam Gereja Katolik, bulan Mei merupakan bulan Maria. Selama bulan Mei, umat Katolik diajak berdevosi melalui bunda Maria. Bunda Maria adal...
Penyelenggara Bimas Katolik Kantor Kementerian Agama Kab. Asahan Lusia Saragi, S.Ag. bersama dengan Penyuluh Agama Katolik Nerisia Ginting,....
Paskah merupakan puncak karya keselamatan Allah bagi umat-Nya. Misteri Paskah yang dilambangkan dengan sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus...